2 Tawarikh 5:13-14 (TB)
13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
Awan kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan ketika mereka sedang memuji-muji Tuhan.
2 Tawarikh 20:3 (TB) Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
ini adalah tindakan yang tepat untuk mengatasi ketakutan. Carilah Tuhan. Bila perlu, ajaklah saudara-saudara seiman untuk berdoa puasa bersama kita.
2 Tawarikh 20:12 (TB) Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Bila sudah tidah tahu lagi apa yang harus dikerjakan, berdoalah kepada Tuhan.
2 Tawarikh 20:21 (TB) Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Menaruh Tim Pujian di depan pasukan bersenjata untuk menhadapi musuh adalah tindakan iman.
Beberapa orang mungkin akan mengatakan bahwa ini adalah tindakan orang fanatik yang konyol dan berbahaya, sebab keselamatan bangsa yang menjadi taruhannya.
Tetapi karena raja Yosafat percaya betul kepada pesan Tuhan yang disampaikan oleh hamba-Nya (2 Taw.20:14-15) dia berani bertindak seperti ini.
Iman raja Yosafat tidak dikecewakan. Tuhan betul memberi mereka kemenangan.
2 Tawarikh 20:22 (TB) Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Kemenangan terjadi ketika mereka bersorak memuji Tuhan.
2 Tawarikh 20:26 (TB) Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.
Ini adalah tanggapan yang sepatutnya untuk kemenangan yang Tuhan berikan.
2 Tawarikh 26:16-21 (TB)
16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
21 Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
Ini adalah salah satu contoh dari
Kesombongan adalah awal dari keruntuhan.
Harus menghormati batas-batas jabatan yang ditetapkan oleh Tuhan. Raja menghormati imam, imam menghormati raja dan batas-batas tugas dan tanggung-jawab masing-masing.
2 Tawarikh 29:25 (TB) Ia menempatkan orang-orang Lewi di rumah TUHAN dengan ceracap, gambus, dan kecapi sesuai dengan perintah Daud dan Gad, pelihat raja, dan nabi Natan, karena dari TUHANlah perintah itu, dengan perantaraan nabi-nabi-Nya.
Tuhanlah yang menyuruh raja Daud agar menempatkan orang-orang Lewi di rumah Tuhan dengan tugas khusus untuk memuji Tuhan dengan peralatan musik seperti ceracap, gambus, dan kecapi.
Mempersembahkan pujian kepada Tuhan nampaknya tidak kalah penting dari tugas memberitakan firman Tuhan.
2 Tawarikh 29:26-29 (TB)
26 Maka berdirilah orang-orang Lewi dengan alat-alat musik Daud, demikian pula para imam dengan nafiri.
27 Lalu Hizkia memerintahkan untuk mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah. Pada saat persembahan korban bakaran dimulai, mulailah pula dinyanyikan nyanyian bagi TUHAN dan dibunyikan nafiri, dengan iringan alat-alat musik Daud, raja Israel.
28 Seluruh jemaah sujud menyembah sementara nyanyian dinyanyikan dan nafiri dibunyikan. Semuanya itu berlangsung sampai korban bakaran habis terbakar.
29 Sehabis korban bakaran dipersembahkan, raja dan semua orang yang hadir bersama-sama dia berlutut dan sujud menyembah.
Nyanyian pujian merupakan bagian penting dan seutuhnya ibadah kepada Tuhan.