1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
HR: Orang yang sakit kusta ini percaya Yesus dapat menyembuhkannya, tapi dia tidak yakin apa Yesus mau?
Ini juga menjadi masalah bagi banyak orang. Mereka percaya Tuhan yang Mahakuasa pasti mampu untuk menolong mereka, tapi mereka ragu apakah Tuhan mau?
3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
HR: jawaban Tuhan Yesus "Aku mau" meniadakan semua keragu-raguan. Adalah kehendak Tuhan kita sembuh dan sehat. Bila saudara tidak percaya akan hal ini, lain kali bila saudara sakit, jangan pergi ke dokter, dan jangan makan obat dulu sebelum kau yakin bahwa Tuhan berkehendak engkau sembuh.
Kenyataannya, dalam Alkitab, Tuhan Yesus tidak pernah menolak orang yang minta disembuhkan. Semua orang yang minta disembuhkan, disembuhkan-Nya.
Kesembuhan terjadi seketika itu juga ketika Yesus berkata Aku mau. Ini contoh bahwa Tuhan menjawab doa, dan tidak berlambat-lambat.
4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
HR: Jaman dahulu yang berwenang menegaskan bahwa seseorang sudah sembuh dari sakit kusta adalah imam. Dengan menyuruh orang ini memeriksakan diri ke imam berarti kesembuhan dari Tuhan selalu dapat dibuktikan secara medis.
5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
HR: Tak ada keragu-raguan dalam kata-kata Yesus. Dia yakin seyakin-yakinnya bahwa Dia memang mampu untuk menyembuhkan.
8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Catatan HR:
Mat.8:8-9: Perajurit ini mengerti dan percaya bahwa Yesus memang punya wewenang atas segala sakit penyakit.
Iman berarti percaya bahwa Yesus berwenang atas segala sesuatu. Tak ada yang tidak harus tunduk kepada perintah Tuhan Yesus.
13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Apa yang kita percayai itulah yang akan terjadi. Hidup kita dibentuk oleh apa yang kita percayai.
Dan apa yang kita percayai:
1. akan menyatakan diri lewat apa yang kita ucapkan. (Matius 8:8-9)
2. Dibentuk oleh apa yang ditangkap oleh panca indera kita, terutama apa yang kita baca dan dengar. (Matius 4:23)
Pilihlah untuk
1. membaca dan mendengarkan kitab suci, karena iman timbul dari pendengaran dan pendengaran dari firman Allah (Roma 10:17).
2. Mendengarkan musik rohani dan lagu2 yang membangkitkan iman.
Semoga Tuhan menolong kita.
14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
Tuhan Yesus selalu siap untuk menjawab setiap kebutuhan yang muncul.
Ibu mertua Petrus membalas kebaikan Tuhan dengan melayani Dia. Ini harus selalu menjadi motivasi kita dalam melayani Tuhan, yaitu untuk membalas kasih Tuhan.
Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.
Roh jahat itu membunuh babi-babi itu. Sebenarnya ini yang ingin dilakukan oleh roh-roh jahat itu kepada orang yang dirasuknya, tetapi tidak bisa terlaksana, karena Tuhan berencana untuk melepaskan dan menyembuhkan mereka. Sungguh besar kasih karunia Tuhan kepada orang ini. (HR: Senin, 11 Januari 2021).
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Mereka khawatir bila semakin lama Yesus berada di daerah mereka, mungkin akan semakin banyak orang yang dirasuk setan yang dilepaskan dan disembuhkan oleh Tuhan Yesus, lalu bila setan-setan itu pindah ke babi-babi lagi, dan babi-babi itu mati semua, berapa besar kerugian ekonomi yang harus mereka pikul?
Mereka belum siap membayar harga mengikut Tuhan Yesus. Bila mengikut Yesus berarti harus mengalami kerugian secara ekonomi, mereka tidak mau.