Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.
Saul memulai hidup sebagai bukan siapa-siapa. Kemudian dia diurapi oleh Roh Kudus, berbahasa Roh dan menjadi kepenuhan seperti nabi. Dia diangkat Tuhan jadi pemimpin umat Allah, dia jadi raja Israel. Tetapi Saul menjadi iri hati kepada hamba Tuhan yang lain yang menurut kata beberapa orang urapannya lebih hebat dari dirinya. Mereka bilang Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa. Semestinya Saul menjadikan Daud sebagai rekan sekerja di ladang Tuhan. Tetapi karena dengki Saul berupaya membunuh sesama hamba Tuhan yang bernama Daud.
Kini Saul juga tega membunuh imam-imam Tuhan yang dituduhnya bersekongkol dengan Daud untuk merebut jabatannya sebagai raja. Padahal Daud tak berambisi merampas jabatan Saul. Ini terbukti ketika Daud mendapat kesempatan sampai dua kali untuk membunuh Saul, namun Daud tidak mau melakukannya.
Iri hati dan dengki membuat Saul tidak bisa melihat bahwa Daud sebenarnya bisa menjadi teman sejati, sesama hamba Allah, rekan seperjuangan untuk memperluas kerajaan Allah di muka bumi.
Tetapi karena membiarkan diri dikuasai oleh roh dengki dan iri hati, Saul berubah dari seorang hamba Tuhan yang diurapi Roh Kudus menjadi pembunuh berdarah dingin.
Bila tidak berhati-hati siapa saja bisa jatuh ke dalam lubang yang sama seperti Saul. Semoga Tuhan menolong kita.